Bagaimana bisa aku yang selalu berharap tentang duniamu, berusaha menjadi seseorang yang selalu kau cintai sedangkan semesta berusaha membuat kita berjarak bahkan lebih lama dari apa yang pernah aku bayangkan sebelumnya. Kamu benar bahwa aku terlalu mengkhawatirkanmu lebih sering di banding aku khawatir tentang diriku sendiri, jika memang semesta beri kita kesempatan suatu saat nanti maka biarkan aku beristirahat sejenak, karena aku sudah capek dengan duniamu yang pernah aku coba untuk menetap, namun semesta menginginkan aku untuk tidak lagi berada di sana. Biar aku yang angkat kaki agar aku tau dan belajar dari arti kata kehilangan. Jika pun kamu yang angkat kaki maka sama saja kamu juga akan menemukan garis kehilangan bukan? Jadi biarkan aku yang pergi meski garis kehilangan itu harus kulalui sendrian.baik-baik saja di sini. Aku tau semesta akan menjagamu begitupun dengan aku di sini yang selalu menemanimu lewat doa meski dari jauh.
KALAU SAJA Kalau saja semesta mengizinkanku untuk memilih ke suatu tempat perbelanjaan maka yang aku bawa pulang pada kantongan belanjaanku adalah sebuah miniatur, bukan lipstik yang mate, glosy ataupun alat make up lainnya. Mungkin kedengarannya aneh tapi itulah kenyataannya. Meski nyatanya ada yang pernah melihatku menggaris alis dan tach up depan kaca itu karena tuntutan kerja saja. Selebihnya aku tdk tau bermake up yg benar seperti apa. Aku tidak tau kenapa aku begitu suka dengan miniatur yang aku jejer pada meja di kamar kecilku. Ku letakkan di samping televisi yang jika aku bosan dengan siaran televisi yang monoton itu-itu aja aku bisa mengalihkan pandanganku pada miniatur itu. Mungkin ini yang lebih aneh. Jika kamu tanya kenapa? maka jawabannya ada pada dirimu kenapa kamu suka make up.? Aku sering membayangkan jika aku punya rumah sendiri nanti akan ku isi miniatur" yg lucu di setiap sudut" ruangan yang menganggur. Ku tata yang rapi sedemikian rupa ada menara